Interview Singkat Lucifer's Doom

Lucifer's Doom - Logo
Members: 
Matheus B. (Gitaris / Vokal) 
Nataliah Rodriguez (Gitaris / Vokal) 
Luciano Diniz (Bassis) 
Robson Cruz (Drummer)

Genre: 
Avant-garde / Dark / Symphonic Doom Black Metal

Hometown: 
Rio de Janeiro, Brazil

More Information:

Lucifer's Doom band Kristen Metal asal Rio de Janeiro, Brazil berbagi kisahnya bersama Kristus. Berikut adalah wawancara singkat mereka dengan christianmetalindonesia.tk melalui akun facebook Nataliah Rodriguez selaku vocal dan gitaris mereka:
Lucifer's Doom - Photo

Q: How the band formed? 
A: The band was formed by first vocalist and guitar/vocal Matheus. The goal was to be a studio band project as a way to talk about our feelings in Christ.

Q: Bagaimana cerita band ini bisa terbentuk? Kenapa sih kalian memilih Lucifer's Doom sebagai nama band?
A: Band ini dibentuk oleh vokalis utama sekaligus gitaris kami Matheus. Tujuannya adalah untuk menjadi project studio band yang berbicara tentang apa yang kita rasakan di dalam Kristus.

Q: Why did you choose Lucifer's Doom as the band's name? 
A: The name of the band is a summary of the band. As well, as we discuss in our letters, conviction for every idea and attitudes influenced by Lucifer. It is a reminder to people that you may be free and be aware of their power of choice.

Q: Mengapa Anda memilih Lucifer's Doom sebagai Nama band kalian?
A: Nama band kami adalah ringkasan dari band. Seperti yang kita bahas dalam lirik-lirik lagu kami, bahwa setiap keyakinan kita terhadap suatu ide dan sikap dapat dipengaruhi oleh Lucifer. Nama ini adalah sebagai pengingat untuk kita semua, kita mungkin memiliki kebebasan, tetapi harus berhati-hati terhadap pilihan-pilihan kita.

Q: What the purpose of forming this band? 
A: The idea is to communicate through the music (which is the way in which we have affinity) our experience with Christ, to do questions, and bring complex subjects for reflection. We try to be a bridge for those who are feeling lonely, abandon or feeling weak as a result of disappointments by distorted churches.

Q: Apa tujuan kalian membentuk band ini?
A: Idenya adalah untuk berkomunikasi melalui musik (yang merupakan cara di mana kita memiliki ketertarikan) dalam pengalaman kita dengan Kristus, untuk meminta dan membawa pelajaran yang kompleks untuk merenung. Kami mencoba untuk menjadi jembatan bagi mereka yang merasa kesepian, ditinggalkan atau merasa lemah karena kekecewaan oleh gereja-gereja yang menyimpang.

Q: Are you guys have a testimony with Christ in your life? Please tell me the story 
A: We consider every day a testimony. For our own steps would be impossible to stand in a world where the projections are becoming worse. While one of us was born in a Christian home, that it did not mean that there was a gap at some point. Particularly, in my childhood I heard about the existence of God through my Catholic family, but after the trauma of my father's death when he was 7 years, I began to cultivate a great sadness, resentment of this fact. I spent the nights writing and feeling "presences" even when alone. Voices told me things, including that I should die soon because it would have a horrible disease that did not exist. They had figures and strange things that made me think of being crazy. Even in the Catholic church sought by God despite a rebel look and pretend not to believe in God. I argued with God but did not understand anything. Until one day when I was in a Protestant church (which was taught from childhood to hate), everything made sense, I understood many things that tormented me. After that I went through many difficulties as today we passed, but over time developed the spiritual maturity to understand that our gain is not in material things but in things that no one can buy, such as peace, joy, hope. In another situation, Matthew, was returning from his sister's house at night, he and her brother were approached by some thieves. One put the gun to his head asking to give everything he had. He had no money or anything he wanted, then the bandit suddenly pressed the trigger, but the gun did not fire, so he cocked his gun and fired again but the gun failed again. Without understanding the thief was gone.

Q: Apakah kalian memiliki kesaksian bersama Kristus dalam hidup kalian? Tolong ceritakan kepada kami.
A: Menurut kami setiap hari adalah kesaksian. Untuk melangkah kita sendiri tidak mungkin untuk berdiri di dunia yang mencerminkan  keburukan yang semakin lama menjadi semakin buruk. Sementara salah satu dari kami lahir di sebuah keluarga Kristen, tidak berarti bahwa kami memiliki perbedaan di beberapa poin.

Khususnya di masa kecil saya, saya mengenal Tuhan melalui keluarga Katolik saya, tapi setelah trauma akan kematian ayah saya saat saya masih berusia 7 tahun, saya mulai bersedih, menyimpan dendam. Aku menghabiskan malam hari untuk menulis dan merasakan kehadirannya bahkan ketika sendirian. Saya mendengar suaranya yang mengatakan kepada saya tentang sesuatu, termasuk saya harus segera mati karena saya dikatakan akan memiliki penyakit yang mengerikan yang tidak pernah ada. Mereka memiliki figur sosok dan hal-hal aneh yang membuat saya berpikir menjadi gila. Bahkan ketika saya di gereja Katolik aku dipanggil oleh Allah meskipun tampilan saya seperti pemberontak dan aku berpura-pura tidak percaya pada Tuhan. Aku berdebat dengan Tuhan tapi tidak mengerti apa-apa. Sampai suatu hari ketika aku berada di sebuah gereja Protestan (yang sejak kecil aku diajarkan untuk membencinya), segala sesuatu menjadi masuk akal, saya mengerti banyak hal yang membuat saya tersiksa. Setelah itu saya pergi dengan melalui banyak kesulitan seperti yang saat ini kami lewati, tapi seiring waktu mengembangkan kedewasaan rohani untuk memahami bahwa bertumbuh bukanlah untuk hal materi duniawi tetapi dalam hal-hal yang tidak ada yang bisa membelinya, seperti kedamaian, sukacita, harapan.

Di cerita yang lain, saat Matthew kembali dari rumah adiknya di malam hari, ia dan kakaknya didekati oleh beberapa pencuri. Salah satu menodongkan pistol ke kepalanya meminta untuk memberikan segala yang ia miliki. Ia tidak punya uang atau apa pun yang mereka inginkan, kemudian bandit itu tiba-tiba menekan pelatuk pistolnya, namun pistol itu tidak menyala, sehingga ia memiringkan pistolnya dan menembak lagi tapi gagal lagi. Tanpa mengerti suatu apapun pencuri itu pergi meninggalkan mereka.


Q: What are your plans for the future?
A: We are starting the pre-production of our full album which will come out in early 2017 and beginning rehearsals to participate on events.

Q: Apa rencana kalian untuk kedepannya?

A: Kita sudah memulai memproduksi full album kami yang akan keluar pada awal tahun 2017 dan latihan untuk berpartisipasi untuk event-event.

0 comments :